EN | ID BISNIS
[Liputan Media] Lepas 20% Saham ke Publik, Artajasa Patok Dana IPO Rp 546 M

[Liputan Media] Lepas 20% Saham ke Publik, Artajasa Patok Dana IPO Rp 546 M
Posted March 1, 2018

Jakarta- Emiten penyedia layanan transaksi elektronik, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk (Artajasa) melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebesar 437.505.800 lembar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan rentang harga IPO Rp 850- Rp 1.250 per saham, perusahaan pemilik jaringan ATM Bersama ini akan meraup dana segar dari bursa sekitar Rp 371,88 miliar hingga Rp 546,89 miliar.

"Kisaran harga penawaran tersebut setara dengan price to earning ratio (PER) sebesar 9,4 kali-14 kali," kata Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto, selaku underwriter (penjamin emisi) IPO Artajasa saat paparan pubik di Jakarta, Kamis (1/3). Selain PT Indo Premier Sekuritas, bertindak sebagai penjamin emisi PT CLSA Sekuritas Indonesia.

Jika tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) kata Moleonoto Artajasa akan masuk dalam sektor keuangan. Menurutnya, belum ada perusahaan sejenis yang bisa dijadikan pembanding di Indonesia. Sementara di luar negeri, bisnis yang hampir sama dijalankan oleh Visa dan MasterCard.

Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena mengatakan, sekitar 60 persen dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan melalui pembelian perlengkapan teknologi informasi. Sisanya 40 persen untuk memperkuat modal kerja perseroan seiring bertambahnya jejaring bisnis. “IPO sebagai strategi korporasi dalam mendukung implementasi gerbang pembayaran nasional (GPN)," kata dia.

Bayu mengungkapkan, industri ini masih sangat menjanjikan mengingat rendahnya penetrasi layanan perbankan dan keuangan, serta inisiatif pemerintah mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai, dan pertumbuhan transaksi e-commerce.

Perseroan menargetkan pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada 22 Maret 2018. Masa penawaran umum akan berlangsung pada 23 dan 26 Maret 2018. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada tanggal 29 Maret 2018.

Selama periode 2014-2016, Artajasa membukukan pendapatan bersih dari Rp 409,72 miliar menjadi Rp 489,82 miliar atau laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) 9,3 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan laba periode berjalan dari Rp 121,75 miliar menjadi Rp 156,87 miliar dengan CAGR 13,5 peren, lebih tinggi dari laju pertumbuhan pendapatan bersih. Sampai dengan periode 9 bulan tahun 2017, Artajasa telah membukukan pendapatan bersih sebesar 74 persen dari pendapatan bersih yang dibukukan di akhir tahun 2016 dengan laba periode berjalan mencapai 70 persen untuk periode yang sama.

Sejak tahun 2002, Artajasa mengelola jaringan ATM Bersama. Per 30 September 2017, jaringan ATM Bersama memiliki 88 anggota dengan lebih dari 100 juta pemegang kartu. Di periode yang sama tercatat sekitar 77.000 layanan terminal ATM.